Punten tulisan ini saya turunkan terkait antara palsu dan asli, sebenarnya bukan disitu persoalannya tapi jika diperhatikan dari jejak digitialnya beliau mulai mobil SMK yang akan diproduksi secara masal tapi akhirnya zonk, lalu akan meningkatkan swasembada pangan dan tidak akan infor beras, buktinya tetap saja impor beras menggelontor, lalu IKN tidak akan menggunakan APBN buktinya tetep saja dianggarkan dari APBN.
Selain dari itu baik dari kalangan bawah maupun kalangan elit yang dulu mendewa dewakan beliau sekarang mulai geram dan sudah tidak percaya, sekalipun masih ada yang mengatakan bahwa beliau hebat, eeet....... lihat dulu dimana posisi yang membela beliau sekarang ternyata kalau bukan menteri atau wakil menteri setidaknya adalah Komisaris di sebuah perusahaan/BUMN atau memiliki posisi penting di area non departemen.
Jadi persoalannya bukan di ijazahnya asli atau palsu namun kepercayaan publik yang tergerus oleh arus sosial yang semakin deras.
ADA juga yang mengatakan sudahlah itu persoalan personal, sekali lagi...etttt... Bukan masalah pribadi tapi ini adalah mantan pejabat publik yang harus diminta pertanggungjawabannya dengan apa yang telah beliau kerjakan selama 2 periode,
Demikian gaeess...kenapa saya sering membuat tulisan baik konten maupun analisis ilmiah agar kita tahu dan sekaligus mengedukasi masyarakat supaya dalam memilih itu tidak sekedar Instan karena ada bansos dsb... Lalu setelah jadi semua menggerutu, bagi yang tidak memilih beliau mungkin suatu hal yang wajar mengucapkan CEUK AING OGE...dst...tapi bagi yang memilih sepertinya harus disadari bahwa itu adalah kekeliruan berjama'ah.
Kata kuncinya ke depan, jadilah pemilih yang cerdas... Sekian terimakasih, semoga bermanfaat. Penulis Drs. Rosidin M.I.Kom
Kaprodi Administrasi Publik STISIP Banten Raya Kampus B Tangerang.
0 Komentar